KOMPAS.TV - Banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diduga disebabkan aktivitas pembalakan liar, terutama di salah satu lokasi yang cukup parah di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. <br /> <br />Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kayu-kayu yang terbawa banjir di Sungai Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru. Kayu-kayu itu terlihat memiliki bekas potongan dan kulit kayu yang tidak terkelupas alami. <br /> <br />Dari kayu gelondongan yang terbawa banjir bandang menerjang empat desa di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, memperkuat kecurigaan warga soal aktivitas pembukaan lahan oleh perusahaan sawit di hulu sungai. <br /> <br />Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan evaluasi tata kelola kehutanan akan dilakukan. Rangkaian bencana itu menunjukkan adanya kesalahan mendasar dalam pengelolaan lingkungan. Karena itu, ia menegaskan kementeriannya akan melakukan introspeksi terhadap seluruh kebijakan yang selama ini dijalankan. <br /> <br />Baca Juga Kata Presiden Prabowo ke Korban Banjir Sumatera, Singgung Kekayaan Alam dan Maling Uang Rakyat di https://www.kompas.tv/nasional/634902/kata-presiden-prabowo-ke-korban-banjir-sumatera-singgung-kekayaan-alam-dan-maling-uang-rakyat <br /> <br />#banjir #banjirsumatera #menterikehutanan #rajajuli <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634905/langkah-menhut-soal-dugaan-kerusakan-hutan-di-balik-banjir-dan-longsor-sumatera-kompas-petang
